Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Jumat, 13/05/2011 21:33 WIB
Pekanbaru - Ibarat pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu. Begitulah agaknya acara pesta bikini di Hotel Nirwana, kawasan wisata Lagoi, Bintan, Kepri. Kendatipun banyak ditentang, tetap saja panitia asal Singapura akan menggelar acara parade bikini. Front Pembela Islam (FPI) Kepri siap menggeruduk acara tersebut.
Rencananya, Sabtu (14/5), acara Beach Party Fashion yang akan diliput Fashion TV akan digelar di Lagoi. Diperkirakan ada 1.000 undangan akan menghadiri acara tersebut. Sebagaimana keterangan Dinas Pariwisata Kab Bintan, salah satu acaranya adalah penampilan pakaian dalam wanita dengan durasi selama 1 jam. Di samping itu akan akan penampilan DJ internasional.
Kepala Dinas Pariwsita Bintan, Akib Rahim Jumat (13/5/2011) menjelaskan, sejauh ini pihaknya tidak terlalu mengikuti perkembangan rencana tersebut. Namun menurutnya, pihak panitia sampai hari ini belum ada mengabarkan kalau acara itu dibatalkan kendati menimbulkan pro dan kontra.
"Mohon maaf, sudah sepekan ini kita kurang memantau perkembangan acara tersebut. Sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari panitia kalau acara itu dibatalkan. Kita sama sekali tidak terkait soal izinnya. Izinnya itu urusan pihak kepolisian," kata Akib.
Sedangkan Ketua Laskar FPI Kepri, Edwin Nasution memastikan akan mengerahkan massa dari Batam menuju ke Lagoi. Saat ini sudah ada 200 orang laskar FPI dari Jakarta dan akan ditambah seratusan laskar lagi dari Batam yang siap untuk diberangkatkan ke lokasi tersebut.
"Tadi sehabis salat Jumat, kita sudah berkumpul dengan kawan-kawan. Kita pastikan, FPI besok akan begerak ke Lagoi. Kita siap untuk membubarkan acara itu dengan segala risiko," kata Edwin.
Menurut Edwin, acara bikini yang digelar para turis asing tersebut, tidak saja telah menginjak-nginak marwah Melayu. Tapi harga diri bangsa Indonesia juga dibaikan orang luar. Warga negara asing dengan mudahnya membuat acara pesta yang bertentangan dengan norma-norma adat serta melabrak aturan yang ada di Indonesia.
"Tidak hanya Provinsi Kepri saja yang diperlakukan dengan acara turis asing tersebut. Harga diri bangsa ini juga sudah mereka injak-injak. Mereka bisa berbuat semaunya di negari ini. Karena itu kami besok sudah siap membubarkan acara itu," tutup Edwin.
(cha/ndr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar